Home

Tampilkan postingan dengan label Konsorsium. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konsorsium. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Desember 2012

Tiga Aspek Kegagalan PT. Pengelola Persebaya

Persebaya telah memiliki Direktur Resmi,“Saya ditunjuk PT sebagai Kuasa Direksi mutlak. Jadi, SK Kuasa Direksi sudah & saya dapatkan per tanggal 15 september. Saya, secara yuridis formal diberi kewenangan oleh PT untuk mengelola Persebaya secara utuh,” tutur Gede. Menurutnya PT. PP tidak memberikan Kontribusi yang maksimal untuk GreenForce, julukan akrab Tim Persebaya. Dan Alasan baginya enggan menggunakan struktur organisasi kepengurusan PT PP, yaitu Yang Pertama adalah Tidak memberikan Bukti Konkrit Perkembangan Infrastruktur / Peralatan Untuk Tim PERSEBAYA yang sampai saat ini masih manual. (Transfer Technology) Yang Kedua, Tidak ada perkembangan ilmu yang signifikan pada Tim Persebaya, terutama tentang Manajemen. (Transfer Knowladge) Dan yang terakhir yaitu Ketidakmampuan PT PP yang merupakan wakil dari konsorsium untuk menggaji Persebaya tepat waktu. “Tiga aspek penting itu harus didapatkan dalam sebuah kerjasama pengelolaan.” tutur Chief Executive Officer (CEO) Persebaya yang juga merangkap sebagai Pengelola Tim Persebaya itu. Kepada wartawan ia pun mengaku telah menalangi gaji pemain musim lalu hingga hingga 4,8 M. Dalam wawancara tadi malam, ia pun mengaku hanya meng-klaim dana tersebut 3,6M kepada Konsorsium di Jakarta, “Yang 1,2 M saya ikhlaskan meski ada di catatan tim pelatih, tapi itu tidak ada notanya,” pungkasnya.

SELAYANG PANDANG BOCAH SENAYAN

Bergemuruh saat bertemu, entah ada sdkit kesedihan dalam suasana perpisahan tadi malam. Habis manis sepah dibuang, mungkin itu tepat untuk cerita panjang Klub Persebaya yang disokong oleh 2 (dua) Perusahaan. Beberapa Bonek dan perwakilan Konsorsium akhirnya bertemu, tapi bukan untuk membahas langkah progress planning Persebaya musim depan melainkan untuk sarah sechan sebelum pergi meninggalkan kota Surabaya(21/12). Kembali mengingat aksi yang dilakukan Bonek beberapa waktu lalu itu adalah bentuk apresiasi dan koreksi, selain itu juga bonek sangat prihatin atas issue konflik dikedua manajemen tersebut segera berakhir dan menjadi evaluasi akhir kinerja mereka bersama. Persebaya dijalankan oleh 2 Perusahaan (Konsorsium) harus membenahi kembali sistem manajemen klub Persebaya dimusim kompetisi mendatang dan perombakan sistem agar bisa lebih kompetitif dalam ketatnya persaingan Klub Profesional di Indonesia Konflik pun usai, dengan adanya statemen dari seseorang yang bernama I Gede Widiade. Ia yang menyatakan dirinya juga ditunjuk sebagai Pelaksana Pengelola yang artinya selain ia menduduki jabatan sebagai Direktur Klub dalam hal ini PT. Persebaya Indonesia (PI), juga sebagai orang ditunjuk oleh PT. Pengelola Persebaya Indonesia (PPI) sebagai Pelaksana pengelolaan Persebaya sesuai wewenang yang tertuang dalam isi Kuasa dari Konsorsium. Tuntas sudah seluruhnya, Persebaya hanya memiliki satu pintu saja sebagai manajemen tunggal. Entah pertimbangan dan kebijakan apa Konsorsium memutuskan itu, seperti diberitakan diberbagai media online, Persebaya tidak lagi dikelola oleh PT. Pengelola Persebaya Indonesia yang sebelumnya dipegang oleh Dityo Pramono sebagai CEO. Perpisahan yang terjadi dengan kondisi sedikit mengharubiru, kami hanya bisa berbicara seadanya diantara bonek yang lainnya, kemudian bersendau gurau, seraya esok masih bersama lagi. Bergumam hati kecil ini ketika harus mengakhiri percakapan itu, akhirnya kami mengakhirinya dengan saling bersalaman. Tak pernah kami salahkan apa yang terjadi hingga saat ini, tapi kami merasa bangga karena kalian pernah menjadi bagian dari Bonek dan Persebaya. Kami hanya menulis sebuah cerita pendek tentang keadaan disana, mungkin lebih tepatnya hanya menerka rangkaian informasi dan berita. Tapi, perjalanan Persebaya tidak pernah berhenti sampai disini karena selama emosi jiwa masih menggelegar dan membahana, tak ada satu alasan bagi kami berhenti memberikan dukungan moril dan Loyalitas untuk kebanggaan kami PERSEBAYA.